The day that my father passed away

Malem itu pada tanggal 19 Febuari 2013....
Suasana di rumah ramai dan panik,
Saat itu aku masih terlelap,
Hingga bunyi telepon berdering membangunkanku
Aku perlahan mendengarkan percakapan singkat itu kemudian beranjak dari temat tidurku
melangkah menuju sekerumunan orang yang mencoba menenangkan seseorang,dan akupun mendekat,sosok seseorang itu adalah ibuku yang panik ketika mendengar nama bapak dan kakaku disebut. Akhirnya aku mengerti sesuatu telah terjadi . . .
Dan ternyata Bapakku telah tiada
Seketika air mata berjatuhan,seakan tidak mengerti dan tidak percaya
Keluargapun satu per satu berdatangan saling berjabat tangan dan berpelukan sambil mengusap air mata.

Dikatakan bahwa bapak punya penyakit jantung, akan tetapi selama ini beliau terlihat sehat.
Bapakku terjatuh di kamar mandi, mungkin dari pagi dan baru diketahui malam hari,sungguh ironis melihat bapak seperti itu.
Aku tak kuat melihat keadaan bapakku saat itu meskipun hanya melihat dari gambar kamera,bapakku tergeletak tak berdaya.

Pagi ini 20 febuari 2013 semua keluargaku seakan sibuk untuk menyiapkan prosesi misa dan pemakaman bapakku.Sempat ada perundingan bahwa prosesi akan dilakukan secara islam atau katholik menggingat bahwa bapakku dulu adalah seorang muslim,akan tetapi menikah degan ibukku yang kemudian berpindah katholik,maka kesepakatan keluarga adalah pemakaman dilakukan secara katholik.

Sehabis jenazah beliau di mandikan,aku bergegas mengambil baju untuk bapakku,memakaikannya dibantu dengan banyak orang.Aku membelai halus bapaku,dingin sekali rasanya,kaku,tetapi bapakku adalah orang yang tampan, terlihat ketika aku mengusap bedak diwajah bapakku.

Sesudah beliau di tidurkan di peti,radit datang menghampiriku,ia ikut berdoa supaya bapakknya diterima di surga.
ia mengumpat beberapa kata yang aku tak bisa menjawabnya
" mbak, bapak kenapa dingin sekali ? "
" mbak bapak belum merem kan ? "
" mbak bapak kok kaku ? "
" mbak aku mau ngajakkin keluarga kita jalan-jalan ?"
" mbak bapak nanti bangun lagi kan ? "
" mbak ayo kita pijitin bapak,mbak pijitin tangannya aku pijitin kakinya !"
semua itu celotehan adekku radit yang baru kelas 2 SD tetapi dia sangat tegar melihat kondisi bapaknya
akupun tau aku harus tegar, karena ya mungkin ini jalan yang terbaik yang dikasih Tuhan.
Tetapi ini semua terlalu mendadak, terlalu tanpa basa basi, seakan sampai saat ini pun aku tak percaya.
Tuhan aku serahkan semua kedalam kuasa tanganMu.
Hanya KAU lah pemilik kehidupan ini.
Tuhan, terimalah semua orang yang telah kau panggil terimalah semua disisiMu
Bapa,ampunilah kesalahan bapakku, persatukanlah ia dengan semua umatmu yang beriman di surga.
Bapa,aku akhiri semua ini dengan mengucap doa yang kau ajarkan ..
AMIN.

Menghitung hari

Menghitung hari,
detik demi detik,
masa ku nanti apa ‘kan ada
Jalan cerita,
kisah yang panjang,
menghitung hari ....... syalalalala

pada tau kan lagunya,nah lagu itu disini konotasinya adalah menghitung hari menjelang Ujian Nasional bukan menghitung hari-hari bersama kekasih. . . .

Gue gak tau ya kenapa sampai detik ini gue masih males-malesan buat belajar. Yang semangat itu ya cuma kalau lagi belajar di sekolah dan itupun ngebahasin soal.

Gue pengen deh kayak orang" pinter gitu,kalau ngadepin soal langsung tau itu soal mau diapain,gak musti garuk" kepala dulu hahahahaha

Jadi kalau di surat edaran sih unasnya tanggal 15,16,17,18 April 2013.
Gilak itu cepet banget dan ya semoga aja deh temen-temen gue LULUS semua . Amin .

Gue cuma bisa berdoa dan berusaha sementara gue jarang belajar dan malah sibuk maen sama internetan.

Ya semoga aja brama dan ibuk selalu jadi motivasi yang paling dasyat buat aku. Semoga kalau gue besok udah gede,gue bisa sempet dan akan terus bahagiain ibuk :) Cita-cita gue ya cuma itu " Bahagiain Ibu " Apapun jadinya nanti,aku bakal berusaha yang terbaik. Buat brama .... Im still waiting for you :)

with love - Emilia Mahatsih Prawestri_